Jumat, 29 November 2013

Kau Adalah Apa yang Kutulis, Tapi Aku Bukanlah Apa Yang Kau Baca



Kau tidak tau betapa pentingnya kau dimataku….
Kau tidak tau betapa aku sangat mengharapkan kehadiranmu…
Kau tidak tau betapa sulitnya untuk tidak merindukanmu…….
kau tidak tau, dan tidak akan pernah tau
Aku…
Keberadaanku hanyalah  sebatas orang  yang kau tau namanya. Hanya sekedar itu. Sedangkan aku? Aku mengetahui segalanya tentangmu. Tanggal lahirmu, plat motormu, aktivitasmu, dan hal-hal lainnya yang sama sekali kau tidak sangka aku mengetahuinya
Jangan samakan aku dengan penguntit , karena aku hanya mengagumimu dari jauh… aku hanya menyukaimu dari jauh, dan mungkin…. aku juga mencintaimu dari jauh
Inilah aku yang hanya bisa melihatmu dari kejauhan
Dari tempat dimana aku tidak akan pernah bisa masuk di dalam sekumpulan orang yang mengelilingimu. Aku mengaku kalah oleh Dia yang lebih baik dari diriku dimatamu
Aku tidak tau alasan mengapa aku jadi begini, aku hanya jatuh cinta padamu. Itu saja, sederhana. Tapi aku tidak  mengerti mengapa jalannya harus sesulit ini? tidak sesederhana kata cinta itu sendiri
Aku sadar…
Aku tak akan bisa bersamamu
Aku hanyalah bayangan yang tak kau anggap
Dan diatas segalanya…
Aku hanya ingin meluhatmu bahagia, walau itu bukan karenaku dan bukan untukku
Karena semua pengagum rahasia hanya ingin orang yang dikaguminya bisa tersenyum, tak lebih dan tak kurang. Mereka tidak menuntut apa-apa karena mereka sederhana. Seperti cinta mereka yang tak terbalas. Sederhana sekalipun sakit

Selasa, 12 November 2013

Manajemen Keperawatan



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
            Manajemen sebagai sebuah ilmu, berkembang dari berbagai ilmu yang melatar belakanginya seperti ilmu psikologi dan sebagainya. Berbagai ilmu tersebut saling berinteraksi dan menghasilkan dasar – dasar manajemen yang berkembang hingga saat ini termasuk cabang – cabang keilmuan seperti: Manajemen keperawatan, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen resiko, manajemen industri dan sebagainya. Manajemen juga mempelajari bagaimana meningkatkan hasil kerja dengan memperhatikan faktor motivasi dan kepuasan. Hal ini dipelajari oleh Mc Gregon yang menyatakan bahwa kepuasan dan motivasi kerja seseorang sangat berpengaruh terhadap hasil kerja yang dicapai. Jika harga diri, otonomi dan kebutuhan staf terpenuhi maka akan tercapai kepuasan dan motivasi kerja yang tinggi sehingga produktifitas akan meningkat.
            Manajemen pelayanan keperawatan sebagai sub sistem manajemen rumah sakit harus memperoleh tempat dan perhatian sama dengan manajemen lainnya, sehingga rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Lingkup manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan yaitu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi sumber daya keperawatan. Fungsi-fungsi manajemen keperawatan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan terus menerus dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan ( Depkes RI, 1994 ). Dengan supervisi kepala ruangan sebagai manajer dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana.
            Dalam menjalankan fungsi manajerial pimpinan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga, menjalin hubungan yang efektif  dan terapeutik dengan atasan, staf dan tim kesehatan lainnya dan mampu mempengaruhi orang lain agar mau bertindak melakukan kegiatan sesuai rencana sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para karyawan.
B.   Tujuan penulisan
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi sarana manajemen keperawatan yang dibutuhkan pada asuhan keperawatan


























BAB II
PEMBAHASAN
      I.        Defenisi Manajemen Keperawatan
            Menurut Gillies (1986) diterjemahkan oleh Dika Sukmana & Rika Widya Sukmana (1996), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam  menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.  Sedangkan manajemen keperawatan keperawatan adalah suatu proses bekerja  melalui anggota staf keperawtan untuk memberikan asuhan keperwatan secara professional. 
            Manajemen menurut George R. Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
            Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999 dalam Nursalam, 2002).

    II.        Ciri dan fungsi Manajemen Keperawatan
Ciri Manajemen
·         Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan
·         Manajemen sebagai proses, meliputi : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan , pengarahan dan pengawasan
·         Tersedia sumber daya manusia, material dan sumber lain
·         Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut
·         Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (Manajer)
·         Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan seni atau keahlian yang harus dimiliki oleh manajer

Fungsi Manajemen
1.    Perencanaan (planning), perencanaan merupakan :
·         Gambaran apa yang akan dicapai
·         Persiapan pencapaian tujuan
·         Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
·         Persiapan tindakan – tindakan
·         Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja
·         Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan
2.    Pengorganisasian (organizing)
      Merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.
3.    Penggerak (actuating)
      Menggerakkan orang – orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara interval
4.    Pengendalian / pengawasan (controling)
      Merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang – orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
5.    Penilaian (evaluasi)
      Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik administrasi dan manajemen.

   III.        Prinsip Umum Manajemen
Keberhasilan manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi keperawatan dapat dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip manajemen keperawatan, berikut adalah prinsip – prinsip manajemen menurut Fayol :

a.    Division of work (pembagian pekerjaan)
b.    Authority dan responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)
c.    Dicipline (disiplin)
d.    Unity of command (kesatuan komando)
e.    Unity of direction (kesatuan arah)
f.     Sub ordination of individual to generate interest (kepentingan individu tunduk pada kepentingan umum)
g.    Renumeration of personal (penghasilan pegawai)
h.    Centralization (sentralisasi)
i.      Scalar of hierarchy (jenjang hirarki)
j.      Order (ketertiban)
k.    Stability of tenure of personal (stabilitas jabatan pegawai)
l.      Equity (keadilan)
m.   Inisiative (prakarsa)
n.    Esprit de Corps (kesetiakawanan korps)

  IV.        Sarana Manajemen Keperawatan
            Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F dan Presthus Robert V (1960), manajemen mempunyai 5 unsur (5M), yaitu:
1.    Men
2.    Money
3.    Materialis
4.    Machines
5.    Methods
            George R. Terry dalam bukunya Principle Of management, ada 6 sumber daya pokok/sarana dari manajemen, yaitu:
1.    Men and Women
2.    Materials
3.    Meachines
4.    Methods
5.    Money
6.    markets
            Sistematika dari pandangan para ahli itu jelas menunjukan manusia merupakan unsure manajemen yang pokok, Manusia tidak dapat disamakan dengan benda, Ia mempunyai peranan, pikiran, harapan serta gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan sekeliling dapat menimbulkan pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar untuk diperhintungkan secara seksama. Oleh karena itu, manusia perlu senang tiasa untuk diperhatikan dan dikembangkan kearah yang positif sesuai dengan martabat dan kepribadiaannya sebagai manusia.
1.    Man/Women
      Man/Women merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen factor manusia adalah yang paling menetukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan prosesuntuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia  tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
2.    Money
      Uang merupakan salah satu unsure yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar menukar yang memiliki nilai guna tinggi. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. oleh karena itu uang merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhintungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi
3.    Material
      Material terdiri dari bahan setengah jadi dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik selain manusia tang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab, materi dan manusia tidak dapat dipisahkan. Tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki
4.    Machine
      Mesin digunakan untuk member kemudahan atau menghasilkan keuntunganyang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
5.    Methode
      Adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan maneje. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat, meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman, maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
6.    Market
      Pasar adalah tempat dimana organisasi menyebar luaskan produknya. Memasarkan produk sudah tentu sangat penting, sebab bila barang uang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, Proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan factor penentu dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.

   V.        Teori Manajemen Keperawatan
1)    Teori Manajemen Klasik
a.    Robert Owen (1771)
      Meneliti tentang kuantitas dan kuatitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak manajemen personalia.


b.    Charles Babbage (1792-1871)
      Beliau adalah seorang professor matematika dari Inggris yang menaruh perhatian pada operasi-operasi pabrik yang dapat dilakukan secara efisien. Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manager bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (devision of labour).
2)    Teori Manajemen Ilmiah
a.    Frederick Winslow Taylor (1900)
      Taylor dikenal sebagai Bapak manajemen ilmiah. Ia menerapkan cara-cara ilmu pengetahuan di dalam memecahkan permasalahan-permasalah yang ada dalam perusahaan. Dari hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba (trial and error).Taylor mengemukakan 4 prinsip scientific management, yaitu:
·         Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode ilmu pengetahuan di setiap unsur kegiatan.
·         Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan pelatihan dan pendidikan pada pekerja
·         Setiap pekerja harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan dalam menjalankan tugasnya
·         Harus dijalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan pekerja
b.    Henry Laurence Gantt (1861-1919)
      Henry merupakan asisten dari Taylor yang perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktifitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskan yaitu :
·         Kerjasama yang saling menguntungkan antara manager dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang sama
·         Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja
·         Membayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus
·         Penggunan instruksi kerja yang terperinci
c.    Harrington Emerson (1853-1951)
      Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, diaman dari hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Dikemukakan 12 prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan ketidakefisienan, yaitu :
1.    Clearly defined ideals
2.    Common sense
3.    Competent causal
4.    Dicipline
5.    The fair deal
6.    Reliable
7.    Give an order, planning and scheduling
8.    Schedule, standard working and time
9.    Standard condition
10. Standard operation
11. Written standard practice instruction
12. Efisiensi reward
d.    Hanry Fayol (1841-1925)
      Ia mengemukakan hal yang sama dengan Taylor bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang harus diajarkan dan dipelajari oleh manager dan karyawan. Fayol membagi manajemen menjadi 5 unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu:
1.    Devision of work
2.    Authority and responsibility
3.    Dicipline
4.    Unity of command
5.    Unity of direction
6.    Subordination of individual interest to generate interest
7.    Renumeration
8.    Centralization
9.    Scaler Chain
10. Order
11. Equity
12. Stability of tonure of personel
13. Initiative
14. Esprit the corps
3)    Aliran hubungan manusiawi
a.    Hugo Munsterberg (1863-1916)
      Hugo menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktifitas harus melakukan tiga cara utama yaitu penemuan best possible person, penciptaan best possible work dan pengguanan best possible effect
b.    Elton Mayo (1880-1949)
      Mayo mengadakan penelitian pertama tentang pengaruh kondisi penerangan terhadap produktivitas. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa bila kondisi oenerangan naik, maka produktivitas akan naik dan sebaliknya. Penelitian kedua, diman bila kelompok yang terdiri dari 6 orang dipisahkan dalam ruangan yang terpisah, diamana ruangan pertama kondisinya diubah setiap waktu sedangkan ruangan lainnya tidak mengalami perubahan (upah, jam istirahat, jam makan, hari kerja). Dari hasil penelitiannya ternyata kedua kondisi tersebut mengalami kenaikan produktivitas dan dapat disimpulkan bahwa kanaikan priduktivitas bukan diakibatka oleh intensif keuangan.
4)    Aliran hubungan modern (ilmu pengetahuan)
      Ditandai dengan pandangan dan pendapat baru mengenai perilaku dan sistem, yaitu :
a.    Dougles McGregor
b.    Frederick Herzberg
c.    Chris Argiris 
d.    Edgar Schein
e.    Abraham Maslow
f.     Robert Blak dan jane Mouton
g.    Fred Feidler

  VI.        Tingkatan Manajemen keperawatan
Robert N. Antony yang merupakan seorang Teoritikus Manajemen memberikansebuah nama untuk tingkatan suatu manajemen. Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda yaitu:
1.    Manajemen tingkat Pertama ( Lini Manager )
      Manajemen tingkat pertama yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain. Bertanggung jawab pengolahan terhadap organisasi secara keseluruhan. Membuat rencana jangka panjang, merumuskan strategi, menetapkan kebijaksanaan, dan menetapkan interaksi / hubungan organisasi dengan lingkungan luar. Tingkatan yang mempunyai tanggung-jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Dan biasanya pada tingkatan ini membuat keputusan yang tidak terprogram, yaitu keputusan yang tidak selalu terjadi. Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Tingkatan yang mempunyai tanggung-jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Dan biasanya pada tingkatan ini membuat keputusan yang tidak terprogram, yaitu keputusan yang tidak selalu terjadi. Contoh dari manajemen Lini yaitu penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). 
2.    Manajemen menengah ( Middle Manager )
      Manager yaitu yang mencakup lebih dari satu tingkatan dari manajemen lini didalam organisasi. Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, Pengendali manajemen dalam suatu organisasi. Bertanggung-jawab atas ruang lingkupnya, wilayah, divisi dll. Merumuskan rencana jangka menengah, melakukan pengendalian, membuat prosedur, dan membuat keputusan berdasarkan lingkup tanggung-jawabnya. Sebagai pengendali dalam arti mengawasi dan meyakini bahwa organisasi menjalankan strategic yang sudah ditetapkan secara baik, efektif dan se’efisien mungkin. Contoh dari manajemen menengah yaitu pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3.    Manajemen Puncak ( Top Manager )
      Manajemen Puncak yaitu yang terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi. Yang juga pengendali dalam jalannya operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan sasaran operasional. Membuat keputusan jangka pendek dan mengendalikan transaksi sehari-hari. Biasanya keputusan yang diambil yaitu keputusan yang terprogram, keputusan yang sering terjadi dan rutin. Manajer fungsional bertanggung jawab pada satu kegiatan organisasi, seperti produksi pemasaran, keuangan dan lain sebagainya, manajer umum membawahi unit yang lebih rumit misalnya sebuah perusahaan cabang atau bagian operasional yang independen yang bertanggung jawab atas semua kegiatan unit. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

 VII.        Lingkup Manajemen Keperawatan
Menurut Korn ( 1987 ), yang termasuk lingkup manajemen keperawatan adalah manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan.
1.    Manajemen Operasional
      Pada manajemen operasional, pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen bawah. Faktor-faktor yang perlu dimiliki oleh manajer agar dapat berhasil dalam penatalaksanaan kegiatannya:
a)    Kemampuan menerapkan pengetahuan
b)    Keterampilan kepemimpinan
c)    Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
2.    Manajemen Asuhan Keperawatan
      Lingkup manajemen asuhan keperawatan dalam manajemen keperawatan adalah terlaksananya asuhan keperawatan yang berkualitas kepada klien. Keberhasilan asuhan keperawatan sangat ditunjang oleh sumber daya tenaga keperawatan dan sumber daya lainnya. Tenaga keperawatan yang bertanggung jawab dalam menyediakan perawat pasien yang berkualitas adalah perawat pelaksana.Sebagai kunci keterampilan dalam keperawatan pasien adalah komunikasi, koordinasi, konsultasi, pengawasan dan pendelegasian. ( Loveridge & Cumming, 1996 ).

VIII.        Ketrampilan Manegerial
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.    Keterampilan konseptual (conceptional skill)
      Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.    Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
      Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.    Keterampilan teknis (technical skill)
      Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1.    Keterampilan manajemen waktu
      Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

2.    Keterampilan membuat keputusan
      Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.













BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
            Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi.
            Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai sutu tujuan melalui usaha orang lain. Bila ia memimpin anggota staf, maka manajer harus bertindak secara terencana dan efektif serta mampu menjalankan perkerjaan bersama dengan para perawat dari beberapa level hirarki serta didasarkan pada informasi penuh dan akurat tentang apa yang perlu dan harus diselesaikan, dengan cara dan alasan apa, tujuan dan sumberdaya apa yang tersedia untuk melaksanakan rencana itu.

B.   Saran
            Dengan mempelajari manajemen dalam keperawatan, pembaca dapat menggunakan dan mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan dalam menjalankan sebuah proses disutau organisasi, kelompok, maupun dalam diri sendiri. Pembaca bisa menjadi pemimpin dalam semua ruang lingkup kehidupan terutaman dalam bidang keperawatan.









DAFTAR PUSTAKA
Muninjaya Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC
Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam prektik Keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta: Salemba  Medika
Sumijatun. 2009. Manajemen Keperawawatan Konsep Dasar Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Klinis. Jakarta : CV. Trans Info media
Swansburg, Russel C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta : EGC